Heri Jambri Berharap Diusia Ke-660 Tahun, Kota Sintang Lebih Harmonis Dan Maju

Posted by: seputariMei 11, 2022

Sintang – Kota Sintang Pada Tahun ini Telah Memasuki Usia Yang 660, Tepatnya Pada Tanggal 10 Mei 2022. Tentunya Sudah Banyak Yang Telah Berhasil di Capai Kabupaten Sintang.

Salah satunya telah berhasil menangulangi musibah banjir dan keberhasilan dalam upaya mengendalikan pandemi covid 19. Dihari jadi kota sintang yang ke 660, tahun 2022 mengangkat tema “Bangsa membangun kebersaamaan dalam perbedaan”.

Banyak harapan masyarakat sintang di moment hari jadi kota sintang ini, salah satunya dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Sintang Heri Jambri. Dia berharap kedepannya masyarakat sintang lebih harmonis, maju hal ini terbukti kita bisa melewati musibah banjir dan bangkit kembali.

“Harapan kita dengan hari jadi kota sintang ini, semoga sintang kedepan lebih harmonis, lebih maju, dan masyarakatnya bisa kita lihat meskipun mengalami musibah yang luar biasa yaitu banjir. Akan tetapi kita bisa bangkit kembali, di hari jadi kota sintang ini membuat kita lebih semangat lagi kedepan”

Hal ini diungkapkan politisi Partai Hanura saat mengikuti upacara peringatan hari jadi kota sintang dihalaman kantor bupati sintang, pada selasa 10 mei 2022. selanjutnya anggota dewan yang berasal dari daerah pemilihan kecamatan Binjai dan ketunggau mengatakan sintang ini boleh di katakan contoh indonesia, karena di sintang ini toleransi luar biasa.kita bisa lihat sintang ini terdiri atas bermacam suku dan agama toleransi tetap terjaga. Meskipun bupati kita orang jawa kita bisa bersatu bersama sama membangun sintang.

“Boleh saya katakan sintang ini sebagai contoh indonesia. Karena sintang ini toleransinya luar biasa dengan perbedaannya sehingga sintang bisa lebih maju kedepan. Kita mencontohkan bahwa kita tidak membedakan suku, tidak membedakan agama, bupati kita orang jawa tetapi kita bisa bersatu, kita bisa bersama sama, indonesia itu ada di sintang inilah contoh untuk daerah lain bahwa di sintang tidak ada membedakan rasis dan suku”.(LUK)